Cerita Luciana Simbolon Jualan Keripik Pisang, Sempat Menumpang di Rumah Tetangga
Tempat produksi Panda Ria beralamat di Jalan Tupai Gang Waru Nomor 24, Kelurahan Sukamenanti, Kedaton, Bandar Lampung.
Penulis: resky merta rega saputri
Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampungwiki.com, Bandar Lampung - Luciana Simbolon berusaha keras merintis usaha keripik pisang dengan nama Panda Ria.
Panda Ria adalah salah satu brand UMKM yang memproduksi berbagai varian rasa keripik pisang, mulai dari rasa original, keju, manis, balado hingga cokelat.
Tempat produksi Panda Ria beralamat di Jalan Tupai Gang Waru Nomor 24, Kelurahan Sukamenanti, Kedaton, Bandar Lampung.
Seperti kata pepatah, proses tidak mengkhianati hasil.
Begitu pun yang dialami Luciana saat mengembangkan brand Panda Ria.
Baca juga: Keripik Pisang Muli Roll, Produk Best Seller SI Bintang Buah
Baca juga: Renyahnya Keripik Pisang dan Nangka SI Bintang Buah
Luciana membangun usaha keripik pisang sejak 2014.
Ia sempat mengalami masa-masa sulit.
Bahkan, ia pernah menumpang di rumah tetangganya untuk menggoreng keripik.
"Agak sedikit prihatin sebenarnya. Dulu saya menumpang goreng keripik pisang di rumah tetangga selama satu bulan saat masih awal merintis usaha," kata perempuan kelahiran Samarinda, 12 November 1972 ini.
"Saya berpikir kurang baik jika menumpang goreng keripik pisang di rumah tetangga terus. Akhirnya saya memutuskan membangun tempat produksi di samping rumah hingga sekarang," terangnya.
Luciana adalah sosok perempuan yang kuat dan tegar.
Ia berada jauh dari keluarga dan saudara.
"Saya anak bungsu dan keluarga saya terpisah-pisah. Ada yang tinggal di Kalimantan Timur, Jakarta, Yogyakarta. Jadi saya di sini hanya sendiri," jelasnya.
Awal ia membangun usaha karena yakin bakal maju dan berkembang.
Kini ia sudah bisa menikmati hasilnya.
Produk keripik pisang buatannya dapat ditemukan di berbagai toko oleh-oleh di Bandar Lampung.
Selain offline, ia juga menjual keripiknya melalui media sosial.
Saat ini Luciana mengaku dapat memproduksi hingga 300 sisir pisang kepok dalam seminggu.
( Tribunlampungwiki.com / Resky Mertarega Saputri )
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!