Sederet Fasilitas di Stasiun KA Tanjungkarang

Tribunlampungwiki.com, Bandar Lampung - Stasiun KA Tanjungkarang adalah stasiun terbesar di Bandar Lampung. 

Tak heran jika Stasiun KA Tanjungkarang memiliki sederet fasilitas yang memanjakan penumpang.

Stasiun KA Tanjungkarang saat ini ini berstatus sebagai stasiun tipe A.

Stasiun ini memiliki satu ciri khas yakni memutar lagu daerah Cangget Agung yang menyambut penumpang.

Guna memberikan pelayanan prima kepada penumpang, stasiun yang terletak di Jalan Kotaraja Nomor 1, Enggal, Bandar Lampung ini memiliki dua ruangan utama.

Baca juga: SMP Alam Lampung Terapkan Kurikulum Green Education

Ruangan tersebut adalah ruangan operasional dan pelayanan penumpang.

Ruang opersional meliputi ruang pengatur perjalanan, ruang administrasi, dan ruang keamanan.

Sedangkan pelayanan penumpang meliputi ruang tunggu, toilet, musala, ruang laktasi, dan ruang bermain anak.

"Stasiun Tanjungkarang selalu mengetahui dan memenuhi apa yang menjadi kebutuhan setiap penumpangnya karena hal tersebut merupakan salah satu dari bagian standar pelayanan mutu kita," terang Kepala Stasiun KA Tanjungkarang Johong, Rabu (3/8/2022).

Nantinya diharapkan stasiun akan selalu berkembang ke arah yang lebih baik dan berorientasi pelanggan.

Sejauh ini diketahui Stasiun KA Tanjungkarang sempat mengalami beberapa renovasi.

Tepat pada ahun 2014, Stasiun KA Tanjungkarang merevitalisasi atap bangunan dari yang awalnya sirap (atap kayu) menjadi atap berbentuk siger.

"Mengubah bentuk tampilannya jadi lebih mencirikan Lampung. Di bagian depan di atas tulisan terlihat siger Lampung yang menjadi ikon Lampung itu sendiri," ucapnya.

Kemudian pada 2016 ruang tunggu ikut diperluas, dan berlanjut pada 2018 hingga 2019 dilakukan pemindahan loket.

Atas dedikasinya tersebut, Stasiun KA Tanjungkarang menyabet dua penghargaan berturut-turut, yakni Prima Madya dari Dinas Perhubungan.

Adapun pelayanan maksimal yang diberikan Stasiun KA Tanjungkarang yaitu setiap ruang tunggu penumpang selalu dibersihkan dan disterilisasi.

Sterilisasi tersebut diwujudkan dalam bentuk pembagian zonasi.

Ketika memasuki stasiun, penumpang akan disambut dengan zona tiga yang memisahkan antara penumpang dengan pengantar.

Kemudian berlanjut ke zona dua yakni ruang tunggu untuk para penumpang bertiket.

Di zona tersebut, pengunjung bisa duduk di sepanjang kursi yang telah disediakan yang berjajar hingga mendekati zona satu.

Yang terakhir, zona satu diperuntukkan bagi penumpang yang akan menuju peron kereta api.

"Sterilisasi ini biar lebih tertib, antara penumpang bertiket dengan penumpang tidak bertiket atau pengantar," tutupnya.

( Tribunlampungwiki.com / Resky Mertarega Saputri )