Intip Perjalanan Karier Excel Alfayet BGR Duta Kopi Indonesia 2019
Didaulat menjadi Duta Kopi Indonesia 2019, pemuda berprestasi asal Lampung Excel Alfayet BGR memiliki kenangan yang panjang.
Penulis: Kiki Novilia
Editor: Ami Heppy
TRIBUNLAMPUNGWIKI.COM, BANDAR LAMPUNG - Didaulat menjadi Duta Kopi Indonesia 2019, pemuda berprestasi asal Lampung Excel Alfayet BGR memiliki kenangan yang panjang.
Laki-laki kelahiran Paguh Duku, 30 April 1998 ini mengatakan, awalnya ia mendapatkan info pemilihan duta tersebut dari Instagram.
Ajang tersebut mampu menarik perhatian Excel Alfayet BGR, mengingat Lampung adalah penghasil kopi terbesar kedua di Indonesia, setelah Sumatera Selatan.
"Saya tergerak untuk mengenalkan kopi kepada masyarakat," kata Excel Alfayet BGR saat ditemui Tribunlampungwiki.com di Els Coffee, Senin, 28 September 2020.
Pergulatan Melawan Rasa Insekyur

Ajang bergengsi Duta Kopi Indonesia 2019 berhasil menarik 144 peserta dari seluruh penjuru nusantara.
Namun, setelah melalui rangkaian seleksi, hanya dipilih sepuluh pasang finalis, yang terdiri atas 10 peserta laki-laki dan 10 peserta perempuan.
Para finalis yang berasal dari Aceh, Jambi, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Tangerang, Lampung, dan lain-lain tersebut, kemudian diberangkatkan ke Jakarta untuk menjalani karantina.
Berkompetisi dengan banyak pesaing, Excel tak menampik terbesit pikiran tak percaya diri.
Terutama peserta yang berasal dari Aceh dan Jambi, ia katakan pesaing paling berat.
"Dukungannya mereka banyak banget, dan selebgram juga," kenangnya sambil tertawa.
Tak ingin tenggelam dalam perasaan negatif tersebut, Excel mengatakan segera mengembalikan rasa percaya dirinya.
"Saya banyak belajar dan berusaha untuk menyeimbangkan," kata dia.
Rangkaian Trip Menarik
Sesampainya di Jakarta, rombongan finalis disambut oleh Ketua Asosiasi Duta Kopi Indonesia.
"Kita diberikan selempang dan baju yang harus dipakai selama di sana," ucapnya.
Selama proses karantina, mahasiswa tingkat akhir Institut Teknologi Sumatera (ITERA) ini berkesempatan untuk berkunjung ke beberapa tempat dalam rangka menambah wawasan tentang perkopian.
"Pertama dateng, kita langsung trip ke Kapal Api, belajar tentang potensi kopi di Indonesia," ujar dia.
Perjalanan bergeser ke Cikole, Lembang, Bandung, untuk melihat potensi kopi paling mahal sedunia, yakni kopi luwak.
Di sana, Excel dan kawan-kawan belajar dari hulu hingga hilir produk kopi luwak.
Halaman selanjutnya
...Sumber: Tribun Lampung
Terdampak Pandemi, Masjid Al Hikmah Teguh Jalankan Program Ramadan |
![]() |
---|
Masjid Al Hikmah Bandar Lampung Sajikan Takjil hingga Ngopi Gratis |
![]() |
---|
Nyaris Tak Ada yang Cedera, Sparko Lampung Punya 6 Instruktur Andalan |
![]() |
---|
Sparko Lampung Sempat Vakum karena Pandemi, Kini Kembali Aktif Latihan Fisik |
![]() |
---|
Komunitas Lampung Street Feeding Ingin Sejahterakan Kucing-kucing Liar |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!